Kalian pasti pernah
melihat mutiara kan? Lapisan mutiara ini dihasilkan oleh hewan Bivalvia atau
pelecypoda,khususnya oleh tiram mutiara. Hewan
kelas ini berasal dari filum mollusca.
Kelas ini mencangkup bangsa kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping,
tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas. Salah
satu yang terkenal adalah tiram mutiara. Jenis-jenis tiram mutiara yang
terdapat di Indonesia diantaranya, yaitu Pinctada maxima, Pintada maxima,
Pinctada margaritefera, Pinctada fucata, Pinctada
chimnitzii, dan Pteria penguin.
Bivalvia mempunyai tubuh
bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Dinamakan Bivalvia
karena mempunyai sepasang cangkang. Bagian cangkang terdiri atas bagian dorsal
dan bagian ventral. Cangkang pada Bivalvia dihubungkan oleh engsel elastis. Bivalvia
mempunyai otot yang dapat membuka dan menutup cangkangnya yang biasa disebut
otot adduktor. Pada bagian dorsal terdapat gigi sendi, sebagai poros ketika
katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup, ligament sendi yang
berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal, dan
umbo yaitu tonjolan cangkang di bagian dorsal Jika
dilihat dari lapisan tubuhnya, bagian
tubuh paling luar yaitu cangkang yang
berjumlah sepasang.Mantel dari terdiri jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai
pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua
lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan
sifon bawah sebagai tempat masuknya air. Dan yang paling dalam adalah Insang yang berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang.
Cangkang
tiram terdiri atas tiga lapis dari luar
ke dalam, yaitu Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun
atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, fungsinya untuk melindungi
lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi
cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang. lapisan Prismatik,
lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat
yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi
mantal.
Sedangkan yang paling dalam yaitu, lapisan nakreas yang merupakan lapisan yang tersusun
atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. Lapisan ini merupakan lapisan
mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi
organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak
berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara.Jika terkena sinar,
mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan
mutiara.Pembentukan mutiara oleh Bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas
cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubuh,
seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke
dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.
Di mantel banyak disekresikan
nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas
melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan
lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka
manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah dengan memasukkan
benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan
cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing
tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara.
Indonesia
merupakan penghasil mutiara SSP (south sea pearls / mutiara laut selatan) yang
berasal dari kerang pinctada maxima baik dari hasil alam maupun dari budidaya,
sentra pengembangan pinctada maxima tersebar di beberapa daerah seperti Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua.
Oleh : Septi Rahmania
0 komentar:
Posting Komentar