Welcome to official website Community of Marine Conservation (CMC) Acropora UNJ

Sabtu, 09 Maret 2013

Bivalvia Penghasil Mutiara




      Kalian pasti pernah melihat mutiara kan? Lapisan mutiara ini dihasilkan oleh hewan Bivalvia atau pelecypoda,khususnya oleh tiram mutiara. Hewan  kelas ini berasal  dari filum mollusca. Kelas ini mencangkup bangsa kerang, kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas. Salah satu yang terkenal adalah tiram mutiara. Jenis-jenis tiram mutiara yang terdapat di Indonesia diantaranya, yaitu Pinctada maxima, Pintada maxima, Pinctada margaritefera, Pinctada fucata, Pinctada chimnitzii, dan Pteria penguin.
           
      Bivalvia mempunyai tubuh bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Dinamakan Bivalvia karena mempunyai sepasang cangkang. Bagian cangkang terdiri atas bagian dorsal dan bagian ventral. Cangkang pada Bivalvia dihubungkan oleh engsel elastis. Bivalvia mempunyai otot yang dapat membuka dan menutup cangkangnya yang biasa disebut otot adduktor. Pada bagian dorsal terdapat gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup, ligament sendi yang berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal, dan umbo yaitu tonjolan cangkang di bagian dorsal Jika dilihat  dari lapisan tubuhnya, bagian tubuh paling luar yaitu  cangkang yang berjumlah sepasang.Mantel dari terdiri  jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air. Dan yang paling dalam adalah  Insang yang  berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang.


Cangkang tiram terdiri atas tiga lapis  dari luar ke dalam, yaitu Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang. lapisan Prismatik, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantal.   

         Sedangkan yang paling dalam yaitu, lapisan  nakreas yang merupakan lapisan yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. Lapisan ini merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara.Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.Pembentukan mutiara oleh Bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubuh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel. 
         Di mantel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah dengan memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara.
Indonesia merupakan penghasil mutiara SSP (south sea pearls / mutiara laut selatan) yang berasal dari kerang pinctada maxima baik dari hasil alam maupun dari budidaya, sentra pengembangan pinctada maxima tersebar di beberapa daerah seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua.






                                                                                                                          Oleh : Septi Rahmania





0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger