Welcome to official website Community of Marine Conservation (CMC) Acropora UNJ

Minggu, 24 Februari 2013

Sup Sirip Hiu Menyebabkan Kepunahan, Selamatkan Hiu !

Sup sirip hiu
Pasti sudah pada tahukan yang namanya ikan hiu? Kalian pasti menggambarkan hiu sebagai binatang lambang keganasan, karena dilihat dari morfologi luar yang terlihat besar dan ganas yang dianggap sebagai predator sejati, Padahal jika kita melihat dari sisi yang berbeda ternyata hiu merupakan hewan yang penuh kelembutan, dibalik sosok yang menyeramkan dengan taring yang tajam ternyata hiu tidak memiliki tulang sejati, seluruh tubuhnya hanya di topang oleh tulang lunak atau biasa disebut tulang rawan.
Pengambilan sirip hiu
Nah, dengan demikian banyak orang memanfaatkan hiu sebagai sumber makanan, contoh bagian yang sering dijadikan sumber makanan oleh manusia adalah sirip ikan hiu ! Sungguh sangat ironis, demi hanya untuk dianggap berada di kedudukan tertinggi dan terlihat mewah sirip hiu dijadikan hidangan makanan yang berkelas dan dimakan oleh orang-orang yang berkelas pula.  Sirip hiu diolah menjadi sup yang di sajikan di acara-acara bisnis dan pernikahan, seperti di Hongkong karena menjadi lambang kedudukan tinggi. Banyak jenis spesies hiu di perairan terancam punah akibat perburuan untuk konsumsi yang sangat berlebihan. Dalam banyak kasus hiu di buru tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku dan tidak memikirkan kelangsungan spesies ini dimasa yang akan datang.
Kumpulan sirip hiu
Meningkatnya permintaan konsumsi sup sirip hiu yang dilandasi "mitos" dan didorong pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat dikawasan asia ikut mempercepat musnahnya ikan-ikan ini. Cara-cara perburuan hiu oleh nelayan juga tergolong sangat kejam, Hiu di jerat dan siripnya di potong setelah itu hiu di buang kembali kelaut tanpa sirip, dan itu yang membuat hiu tidak dapat bergerak dan akhirnya mati dengan cara yang menyakitkan. Dengan demikianTradisi mengkonsumsi sirip hiu akan berdampak pada penurunan jumlah hiu di seluruh dunia. Laporan Perserikatan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) tahun lalu memperkirakan, 32 persen spesies hiu lautan lepas terancam punah akibat perburuan yang fatal.
Ternyatasalahsatu Negara yang ikut terkena imbasnya dari permaslahan ini adalah Indonesia. Indonesia menjadi ladang subur tempat mendapatkan sirip secara bebas.Indonesia merupakan negara tempat habitat hiu terbesar di dunia menjadikan nelayan-nelayan tergiur karena nilai jual sirip hiu yang tinggi di pasaran. Hal ini masih banyak dijumpai di Daerah Timur Indonesia seperti Maluku ,NTT dan khususnya di Raja Ampat, perburuan hiu sudah sangat marak dilakukan terutama dilakukan oleh nelayan dari luar Raja Ampat karena daerah ini merupakan daerah terakhir di Indonesia yang memiliki populasi hiu sangat sehat.
Tetapi angka perburuan hiu secara ilegal ini berhasil ditekan karena adanya kesadaran dari masyarakat dan pemerintah akan pentingnya kelestarian ekosistem laut. Pengurangan perburuan sirip ikan hiu ini juga dapat dibantu dengan mengubah paradigma masyarakat kita, dan ternyata sirip ikan hiui nij uga berdampak buruk jika dikonsumsi karena akan berakibat tidak baik bagi kesehatan. Pernyataan ini dikatakan oleh Peneliti di Universitas Miami dalam jurnal Marine Drugs bahwa konsentrasi tinggi neurotoksin BMAA pada sup sirip hiu terkait dengan gangguan kesehatan otak.
Konsumsi sirip hiu dan pil tulang rawan hiu memiliki resiko kesehatan yang signifikan adanya penyakit neurodegeneratife di antaranya Alzhiemer dan penyakit Lou Gehring. Nah dengan demikian, semoga dari hasil penelitian ini dapat dipahami dan merubah paradigma para penikmat sirip hiu dan mengurangi konsumsinya. Dengan itu kegiatan perburuan hiu dapat berkurang sehingga kepunahan hiu dapat di tanggulangi. Mari kita hentikan konsumsi sirip ikan hiu, jaga dan lestarikan populasi hiu yang mulai terancam saat ini. 
#Let save our shark !
Ditulis oleh Debi Tri Tantular (Acroporan 03)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger