Welcome to official website Community of Marine Conservation (CMC) Acropora UNJ

Senin, 14 Januari 2013

Lebih dekat dengan Dugong...


Duyung  (seacow)  atau  nama latin Dugong dugon adalah sejenis mamalia laut anggota ordo Sirenia. Dugong dugon   mempunyai tubuh yang besar. Panjang badan Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg.Kulit  duyung tebal, keras dan licin dengan warna abu-abu agak kebiruan. Duyung  memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas moncong.Duyung memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Duyung memiliki ekor mirip lumba-lumba dengan dugong dewasa berwarna coklat muda dan duyung muda berwarna coklat pucat.Sirip mamalia ini berbentuk seperti dayung dan memiliki telinga dan mata yang terletak di sisi kepalanya dengan moncong yang besar.Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang tajam.
Duyung lebih banyak aktif di malam hari (nokturnal) terutama untuk mencari makanan berupa berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar-akar tanaman lainnya. Duyung hidup berkelompok dengan anggota antara 5-10 ekor yang terdiri dari induk betina, duyung jantan dan anaknya meskipun terkadang menyendiri. Duyung termasuk binatang yang setia dengan pasangannya dan bersifat monogami.
Duyung mampu hidup hingga berusia 70 tahun. Namun perkembangbiakan ikan ini sangat lambat.Biasanya seekor duyung beranak dalam interval 3-7 tahun sekali dengan melahirkan seekor anak dalam setiap satu periode kehamilan. Duyung hidup di perairan laut yang berair tenang dan dangkal dengan kedalaman sekitar 20 meter yang banyak ditumbuhi oleh lamun. Untuk menghindari predator seperti hiu, induk dugong melahirkan anaknya di perairan dangkal.Masa kehamilan berlangsung selama 12 – 14 bulan. Anak dugong tetap hidup dengan induknya hingga usia 1,5 tahun.
Mamalia ini hanya bisa menyelam selama 6 menit untuk kemudian harus muncul ke permukaan untuk bernapas.Duyung kadang-kadang berada dalam posisi seperti berdiri dengan kepala berada di atas air untuk bernapas. Predator alami dugong antara lain hiu besar, buaya air asin, dan paus pembunuh. Karena gerakannya yang lambat dugong sering menjadi mangsa mudah bagi predator. Suara seperti kicauan, berderit, dan menggonggong digunakan oleh dugong untuk berkomunikasi. Duyung berenang dengan kecepatan 10 km/jam hingga 22 km/jam.
Duyung didaftar dalam status konservasi “vulnerable” (rentan) oleh IUCN Redlist sejak tahun 1982. Dan terdaftar dalam CITES Apendiks I sehingga tidak boleh diperdagangkan secara bebas. Ancaman terhadap populasi dan kelestarian duyung (Dugong dugon) diakibatkan oleh rusaknya ekosistem lamun sebagai habitat duyung. SR


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger