Duyung (seacow) atau nama latin Dugong dugon adalah
sejenis mamalia laut anggota
ordo Sirenia. Dugong dugon mempunyai tubuh yang besar. Panjang badan
Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg.Kulit duyung tebal, keras
dan licin dengan warna abu-abu agak kebiruan. Duyung memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil
dan lubang hidung di bagian atas moncong.Duyung memiliki bulu yang terletak di
bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Duyung memiliki ekor mirip lumba-lumba dengan
dugong dewasa berwarna coklat muda dan duyung muda berwarna coklat pucat.Sirip
mamalia ini berbentuk seperti dayung dan memiliki telinga dan mata yang
terletak di sisi kepalanya dengan moncong yang besar.Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki
pendengaran yang tajam.
Duyung lebih banyak aktif di malam hari
(nokturnal) terutama untuk mencari makanan berupa berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar-akar tanaman
lainnya. Duyung hidup berkelompok dengan anggota antara 5-10 ekor yang terdiri
dari induk betina, duyung jantan dan anaknya meskipun terkadang menyendiri. Duyung
termasuk binatang yang setia dengan pasangannya dan bersifat monogami.
Duyung mampu hidup hingga berusia 70 tahun.
Namun perkembangbiakan ikan ini sangat lambat.Biasanya seekor duyung beranak
dalam interval 3-7 tahun sekali dengan melahirkan seekor anak dalam setiap satu
periode kehamilan. Duyung hidup di perairan laut yang berair tenang dan dangkal
dengan kedalaman sekitar 20 meter yang banyak
ditumbuhi oleh lamun. Untuk
menghindari predator seperti hiu, induk dugong melahirkan anaknya di perairan
dangkal.Masa kehamilan berlangsung selama 12 – 14 bulan. Anak dugong tetap
hidup dengan induknya hingga usia 1,5 tahun.
Mamalia ini hanya bisa menyelam selama 6 menit
untuk kemudian harus muncul ke permukaan untuk bernapas.Duyung kadang-kadang
berada dalam posisi seperti berdiri dengan kepala berada di atas air untuk
bernapas. Predator alami dugong antara lain hiu besar, buaya air asin, dan paus
pembunuh. Karena gerakannya yang lambat dugong sering menjadi mangsa mudah bagi
predator. Suara seperti kicauan, berderit, dan menggonggong digunakan oleh
dugong untuk berkomunikasi. Duyung berenang dengan kecepatan 10 km/jam hingga
22 km/jam.
Duyung didaftar dalam status konservasi
“vulnerable” (rentan) oleh IUCN Redlist sejak tahun 1982. Dan terdaftar dalam CITES Apendiks I sehingga tidak boleh
diperdagangkan secara bebas. Ancaman
terhadap populasi dan kelestarian duyung (Dugong dugon)
diakibatkan oleh rusaknya ekosistem lamun sebagai habitat duyung. SR
0 komentar:
Posting Komentar