Welcome to official website Community of Marine Conservation (CMC) Acropora UNJ

Sabtu, 19 Januari 2013

Karang Bagi Kehidupan Laut


Karang atau Coral adalah Hewan yg berasal dari Phylum Coelenterata atau Cnidaria. Karang masuk ke dalam Kelas Anthozoa, karena Fase hidup karang didominasi oleh fase Polip atau  melekat pada substrat dan tidak bergerak bebas. Kebanyakan karang adalah Carnivore, karang menangkap Zooplankton dengan tentakel-tentakelnya yang dilengkapi oleh sel-sel penyengat atau nematokista. karang mempunyai banyak bentuk, diantaranya bercabang (branching), meja (tabulate), lembaran(foliose), padat (massive), semi padat (submassive),bentuk menjari(digitate), menyerupai jamur ( mushroom) dan bentuk merayap pada substrat tempat tumbuh atau kerak (encrusting). Karang juga punya syarat-syarat hidup, diantaranya cahaya untukfotosintesis, suhu sekitar 25-30 derajat celcius,salinitas, kejernihan air laut,arus dan substrat yang keras dan bersih. Syarat-syarat tersebut apabisla tidak terpenuhi, maka karang tidak bias hidup dan berkembang dengan baik, berikut cotoh bentuk karang :




 
Karang hidup secara berkoloni sehingga koloninya tersebut juga disebut terumbu karang  atau coral  reef. Terumbu karang merupakan ekosistem terpenting yang ada di laut,karena banyak biota – biota laut yang hidup di terumbu karang. Hewan-hewan yang hidup dikarang seperti, ikan, molusca, echinodermata, crustacea dan banyak biota-biota lainnya. Karang mempunyai warna yang beragam, karena bersimbiosis dengan Zooxanthellae Zooxanthellae adalah tumbuhan microscopis atau disebut alga yang menyelimuti permukaan tubuh Karang. Karang bersimbiosis mutualisme dengan Zooxanthellae, yg artinya saling menguntungkan. Zooxanthella dapat berfotosintesis dan ikut memberikan supali oksigen  dan membantu proses pembentukan kerangka kapur. Sedangkan sisa metabolisme karang berupa CO2 , fosfat dan nitrogen digunakan oleh Zooxanthella untuk berfotosintesis dan pertumbuhannya.

Ternyata karang juga bisa mengalami stress yang ditandai dengan terjadinya proses bleaching. Proses bleaching atau pemutihan terjadi pada saat karang (keras dan lunak) dan hewan-hewan laut lain yang bersimbiosis dengan zooxanthellae kehilangan zooxanthellaenya karena suatu tekanan/stress tertentu. Stress pada karang bisa terjadi akibat kenaikan suhu yang disebabkan oleh Global Warming. Pada saat terjadi kenaikan suhu, zooxanthellae menghasilkan oksigen radikal yang akan merusak jaringan hewan yang ditempatinyaOleh karena itu, mau tidak mau hewan  tersebut harus melepaskan zooxanthellae  untuk mencegah kerusakan jaringan. Jumlah zooxanthellae yang dilepaskan tergantung dari jumlah radikal bebas yang dihasilkan. Efek berikutnya yang ditimbulkan dari kematian terumbu karang adalah berubahan komposisi ekosistem terumbu. Yang selanjutnya mengakibatkan perubahan berantai pada seluruh ekosistem laut. Sedangkan pertumbuhan karang relatif lambat. Pertumbuhan karang hanya beberapa centimeter per tahunnya. Oleh karena itu, apabila karang sudah rusak pertumbuhannya akan memakan waktu lama. Karang juga mempunyai arti penting lain bagi manusia, yaitu karena terumbu karang merupakan pelindung fisik bagi pantai, bagaikan tembok yang kokoh dari terjangan ombak atau gelombang laut. Apabila terumbu karang dirusak atau diambil karang serta pasirnya, maka pantai akan terus terkikis oleh pukulan ombak yang mengakibatkan terjadinya pergeseran pantai kearah daratan,seperti yang banyak terjadi daerah Indonesia saat ini.


                                                                                                           by: Septi Rahmania 




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger